Kamis, 12 Februari 2015

HURUF DEMI HURUF YANG BERPADU part II


“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong.” 
(Pidato HUT Proklamasi 1966, Ir. Soekarno)

Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?”  (Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, Ir. Soekarno)

Aku meninggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara-2 besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.
(Ir. Soekarno)

Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang tinggi, setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapat terbanglah burung itu sama sekali.
(Ir. Soekarno)

Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan seluruh dunia.
(Ir. Soekarno)

Orang tidaklah bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”
Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat indonesia. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha kuasa.
(Ir. Soekarno)

”Kita adalah bangsa yang sangat besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” 
(Ir. Soekarno)

”Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negerinya sendiri.
(Ir. Soekarno)

”Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”
(Ir. Soekarno)

0 komentar:

Posting Komentar